Jumat, 25 November 2011

sekolah efektif




BAB I
PENDAHULUAN

1.1            LATAR BELAKANG
Salah satu masalah yang sangat serius dalam bidang pendidikan di tanah air kita saat ini adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Banyak pihak berpendapat bahwa rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu faktor yang menghambat penyediaan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi tuntutan pembangunan bangsa diberbagai bidang.
Menurut Karsidi (2001:1) yang dimaksud mutu dalam pendidikan adalah suatu keberhasilan proses belajar mengajar yang menyenangkan dan memberikan kenikmatan bagi orang tua dan siswa sebagai pengguna jasa layanan pendidikan.
Rendahnya mutu pendidikan terkait dengan kebijakan yang dipakai oleh pemerintah dalam membangun pendidikan, yang selama ini lebih menekankan pada pendekatan input dan output. Pemerintah berkeyakinan bahwa dengan meningkatkan mutu input maka dengan sendirinya akan dapat meningkatkan mutu output. Dengan keyakinan tersebut , kebijakan dan upaya yang ditempuh pemerintah adalah pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, pengadaan guru, menatar para guru dan menyediakan dana operasional pendidikan secara lebih memadai.
Kenyataan tersebut memberikan gambaran umum bahwa pendekatan input-output secara makro belum meningkatkan dan memeratakan mutu pendidikan. Pendekatan input-output yang bersifat makro tersebut kurang memperhatikan aspek yang bersifat mikro yaitu proses yang terjadi di sekolah. Dengan kata lain, dalam membangun pendidikan, selain memakai pendekatan makro juga memperhatikan pendekatan mikro yaitu dengan memberikan fokus secara luas pada institusi sekolah yang berkenaan dengan memberikan fokus secara luas pada institusi sekolah yang berkenaan dengan kondisi keseluruhan sekolah seperti budaya sekolah dan individu-individu yang terlibat di sekolah baik guru, siswa dan kepala sekolah serta peranannya masing-masing dan hubungan yang terjadi satu sama lain.
Sekolah efektif dapat dibentuk melalui manajemen dengan kepemimpinan visioner karena kepemimpinan ini berfokus pada masa depan. Hal tersebut merupakan suatu kondisi yang penting untuk terbentuknya iklim sekolah yang kondusif sehingga terwujud budaya sekolah yang mampu menghadapi berbagai tantangan.


1.2             RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan sekolah sebagai sebuah sistem?
2.      Apa pengertian sekolah efektif?
3.      Bagaimana konsep sekolah efektif?
4.      Bagaimana ciri-ciri dan karakteristik sekolah efektif?
5.      Apakah penjelasan dari kepemimpinan sekolah efektif?

1.3             TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Dapat menjelaskan sekolah sebagai sebuah sistem
2.      Mengetahui pengertian sekolah efektif
3.      Mengetahui konsep sekolah efektif
4.      Dapat menjelaskan ciri-ciri dan karakteristik sekolah efektif
5.      Dapat menjelaskan kepemimpinan sekolah efektif







BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sekolah Sebagai Suatu Sistem
Sebagai sebuah sistem,sekolah memiliki komponen inti yang terdiri dari input,proses, dan output.Ketiga komponen tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena merupakan merupakan satu kesatuan yang utuh yang saling terkait , terikat , mempengaruhi , membutuhkan ,dan menentukan.Perubahan satu komponen akan berpengaruh terhadap komponen-komponen lainnya.Input sekolah adalah segala masukan yang dibutuhkan sekolah untuk terjadinya pemrosesan guna mendapatkan output yang diharapkan.Input sekolah antara lain manusia(man), uang(money), material/bahan-bahan(materials), metode-metode(methods), dan mesin-mesin(mechine).
Manusia yang dibutuhkan sebagai masukan bagi proses pendidikan adalah siswa sebagai bahan utama atau bahan mentah(raw input).Untuk menghasilkan manusia yang seutuhnya diperlukan input manusia yang memiliki potensi untuk dididik, dilatih, dibimbing, dan dikembangkan menjadi manusia seutuhnya.Stakeholder atau orang-orang yang berkepentingan dengan sekolah seperti orng tua/wali, orang dunia usaha, masyarakat, dan pemerintah memiliki hak dan kewajiban menciptakan system sekolah yang efektif.Input dapat dikategorikan menjadi dua yaitu input sumber daya yang meliputi sumber daya manusia yang terdiri dari kepala sekolah,guru, dan tenaga kependidikan serta sumber daya lainnya yang meliputi uang, peralatan, perlengkapan, bahan, bangunan, dan lain sebagainya. Sedangkan input manajemen atau kepemimipinan adalah input potensial bagi pembentukan system yang efektif dan efisien.Uang(money) merupakan masukan yang melancarkan pemrosesan raw input.Walaupun bukan yang paling essensial, tetapi jika tidak ada uang maka perwujudan manusia seutuhnya diragukan karena terkait dengan proses yang terganggu dikarenakan ditiadakannya banyak kegiatan.Kedudukan uang dalam input pendidikan sangat penting untuk membiayai semua progam yang telah ditetapkan.keuangan sekolah berasal dari pemerintah, masyarakat, dan orang tua./wali.Bahan-bahan (materials) adalah bahan fisik yang diperlukan untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran di sekolah guna membentuk siswa seutuhnya. Bahan-bahan atau barang tersebut adalah berupa sarana dan prasarana, alat-alat pendidikan atau media, dan sumber pendidikan.Metode(methods) yaitu metode pembelajaran atau cara-cara teknik, dan strategi yang dikembangkan sekolah dalam melaksanakan  proses pendidikan.Sedangkan mesin-mesin(machine) adalah seperangkat yang mendukung terjadinya proses pembelajaran, seperti computer, radio, televise, atau media-media yang menggunakakn teknologi.Alat-alat ini digunakan sekolah baik sebagai daya dukung maupun sebagai objek untuk dipelajari.
Proses berlangsungnya sekolanh pada intinya adalah berlangsungnya pembelajaran, yaitu terjadinya interaksi antara siswa dengan guru yang didukung oleh perangkat lain sebagai bagian dai proses pembelajaran.Daya dukung tersebut adalah satu kesatuan aksi yang menciptakan sinergi proses belajar  mengajar yaitu:
a. Proses kepemimpinan yang menghasilkan keputusan-keputusan kelembagaan,pemotivasian staf, dan penyebaran inovasi.
b. Proses manajemen yang menghasilkan aturan-aturan penyelenggaraan, pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, pengkoordinasian kegiatan, memonitoring, dan evaluasi.

Proses kepemimpinan yaitu menghasilkan keputusan kelembagaan yang terjadi sebagai keputusan partisipasif atau keputusan bersama antara kepala sekolah, guru, siswa, orang tua siswa/wali murid, para ahli, dan orang-orang yang berkepentingan terhadap pendidikan(stakeholders).Kepala sekolah sebagai agent of change yang mampu memoivasi para stafnya agar terus bekerja dengan semangat dan menghasilkan karya yang berguna dan bermutu.Langkah lain yang penting dalam proses penyelenggaraan sekolah adalah memonitoring dan evaluasi  sebagai langkah untuk memperoleh kejelasan tentang output yang akan dicapai.Monitoring dilakukan sebagai upaya sekolah untuk mengetahui pelaksanaan proses,yang dapat dijadikan bahan evaluasi atau penilaian terhadap aspek-aspek yang terjadi dalam pelaksanaan program.Hasil evaluasi akan digunakan sebagai masukan bagi pengambilan keputusan sekolah.
Sekolah sebagai suatu system, seharusnya menghasilkan output yang dapat dijamin kepastiannya.output sekolah yaitu berupa kelulusan siswa.

2.2Pengertian Sekolah Efektif
Efektifitas menunjukkan ketercapaian sasaran atau tujuan yang telah ditetapakan. Efektivitas sekolah terdiri dari dimensi manajemen dan kepemimpinan sekolah, guru, tenaga kependidikan, personal lainnya, siswa,kurikulum, sarana prasarana, pengelolaan kelas, hubungan sekolah dam masyarakatnya, pengelolaan bidang khusus lainnya, hasil nyatanya merujuk pada hasil yang diharapkan bahkan menunjukkan kedekatan atau kemiripan antara hasil yang nyata dengan hasil yang diharapkan.Sekolah efektif dapat diartikan sebagai sekolah yang menunjukkan tingkat kinerja yang diharapkan dalam menyelenggarakan proses belajarnya, dengan menunjukkan hasil belajar yang bermutu pada peserta didik sesuai dengan tugas pokoknya. Mutu pembelajaran dan hasil belajar yang memuaskan tersebut merupakan produk akumulatif dari seluruh layanan yang dilakukan sekolah dan pengaruh dari suasana/iklim yang kondusif yang diciptakan di sekolah.
Ada beberapa pandapat para ahli mengenai pengertian sekolah efektif ini,di antaranya:
1.      Komariah dan Triatna(2004:28) menyebut sekolah efektif sebagai sekolah yang menetapkan   keberhasilan pada input, proses, output, dan outcome yang ditandai dengan berkualitasnya komponen-komponen sisten tersebut.
Dengan demikian efektifitas sekolah bukan sekedar pencapaian sasaran atau terpenuhinya berbagai kebutuhan untuk mencapai sasaran,tetapi erat terkait dengan saratnya komponen-komponen sistem dengan mutu, yaitu pengembangan mutu sekolah.
2. Sergiovanni(1995:75) menyebut sekolah efektif dengan membandingkan antara sekolah efektif dengan sekolah sukses.Sekolah efektif dipahami sebagai sekolah yang kemampuan siswanya pada keterampilan dasar yang di ukur dengan tes kemampuan.Dimensi manjemen, pengajaran, dan kepemimpinan termasuk dalam model sekolah efektif.Sekolah sukses mempunyai kesan lebih komprehensif, ekspansif dan lebih knsisten dengan kualitas sekolah yang tinggi dimana kebanyakan orang Amerika, kaya dan miskin, pedesaan dan perkotaan, muda dan tua, menginginkan untuk anak-anak mereka(Goodlad,1983 dalam Sergiovanni,1995:77).
3. Allan A.Glatthron(1990:2-17),sekolah efektif adalah sekolah yang mempunyai beberapa karakteristik yaitu: adanya organizational leadership (Kepemimpinan Organisasi),curricullum leadership (Kepemimpinan Kurikulum), supervisory leadership(Pemimpin Sebagai Pengawas), dan mangement(Manajemen).
Dengan demikian, sekolah efektif adalah sekolah yang menunjukkan tingkat kesesuaian antara hasil yang dicapai (achievment atau observed output)dengan hasil yang diharapkan (objectives, targets, intended output)sebagaiman telah ditetapkan dimana kemampuan siswanya pada keterampilan dasar yang diukur dengan tes kemampuan dan dalam proses penyelenggaraannya terdapat dimensi manajemen, pengajaran, dan kepemimpinan.

2.3       Konsep Sekolah Efektif

2.4   Ciri-Ciri Dan Karakteristik Sekolah Efektif

Tidak semua sekolah yang memiliki kelengkapan semua komponen sistem dikatakan efektif. Penekanan keefektifan sekolah adalah pada proses belajar yang berlangsung secara aktif atau ada keterlibatan berbagai pihak terutama siswa dan guru sebagai subjek belajar. Ada beberapa komponen penting yang turut menentukankeberhasilan sekolah efektif, yaitu pengaturan kelembagaan yang didasarkan pada prestasi dan kenyamanan staf, perhatian terhadap kebutuhan, aspirasi, dan karier staf, pengembangan budaya sekolah dan manajemen modern yang didasarkan pada share, care, dan fair.
     Ciri-ciri sekolah efektif ditentukan oleh adanya aspek-aspek yang diperlukan dalam menentukan keberhasilan sekolah sebagaimana tabel di bawah ini.



Tabel 1
Ciri-ciri Sekolah Efektif

Ciri-ciri
Indikator
Tujuan sekolah dinyatakan secara jelas dan spesifik.
Tujuan sekolah :
·         Dinyatakan secara jelas.
·         Digunakan untuk mengambil keputusan.
·         Dipahami oleh guru, staf dan siswa.
Pelaksanaan kepemimpinan pendidikan yang kuat oleh kepala sekolah
Kepala sekolah :
·         Bisa dihubungi dengan mudah.
·         Bersikap responsif kepada guru dan siswa.
·         Responsif  kepada orang tua dan masyarakat.
·         Melaksanakan kepemimpinan yang berfokus kepada pembelajaran.
·         Menjaga agar rasio antara guru/siswa sesuai dengan rasio ideal.
Ekspektasi guru dan staf  tinggi
Guru dan staf :
·         Yakin bahwa semua siswa bisa belajar dan berprestasi.
·         Menekankan pada hasil akademis.
·         Memandang guru sebagai penentu terpenting bagi keberhasilan siswa.

Ada kerjasama kemitraan antara sekolah, orang tua dan masyarakat
Sekolah :
·         Komunikasi secara positif  dengan orang tua.
·         Memelihara jaringan serta dukungan orang tua dan masyarakat.
·         Berbagi tanggung jawab untuk menegakkan disiplin dan mempertahankan keberhasilan.
·         Menghadiri acara-acara penting di sekolah.

Adanya iklim yang positifdan kondusif bagi siswa untuk belajar
Sekolah :
·         Rapi, bersih dan aman secara fisik.
·         Dipelihara secara baik.
·         Memberi penghargaan kepada yang berprestasi.
·         Memberi penguatan terhadap perilaku positif siswa.
Siswa :
·         Menaati peraturan sekolah dan aturan pemerintah daerah.
·         Menjalankan tugas atau kewajiban tepat waktu.
Kemajuan siswa sering dimonitor
Guru member siswa :
·         Tugas yang tepat.
·         Umpan balik secara cepat/segera.
·         Kemampuan berpartisipasi di kelas secaraoptimal.
·         Penilaian hasil belajar dari berbagai segi.
Menekankan kepada keberhasilan siswa dalam mencapai keterampilan aktivitas esensial
Siswa :
·         Melakukan hal terbaik untuk mencapai hasil belajar yang optimal, baik yang bersifat akademis maupun non akademis.
·         Memperoleh keterampilan yang esensial.
Kepala sekolah
·         Menunjukkan komitmen dan mendukung program keterampilan esensial.
Guru :
·         Menerima bahan yang memadai untuk mengajarkan keterampilan yang esensial.
Komitmen yang tinggi dari SDM sekolah terhadap program pendidikan
Guru :
·         Membantu merumuskan dan melaksanakan tujuan pengembangan sekolah.
Staf :
·         Memperkuat dan mendukung kebijakan sekolah dan pemerintah daerah.
·         Menunjukkan profesionalisme dalam bekerja.
Diadopsi dari Tola & Furqon (2002:19 dalam Komariah & Triatna, 2004:39)

            Pam Sammors (Morely and Rasool, 1999 :13 dalam Komariah & Triatna, 2004 :39) menetapkan aspek sekolah efektif sekaligus dengan indikatornya seperti dalam tabel berikut :


Tabel 2
Karakteristik Sekolah Efektif Pam Sammors

Aspek
Indikator
Professional leadership
§  Firm and purposeful
§  A participate approach
§  The leading professional
Shared vision and goals
§  Unity of purpose
§  Consistency of practice
§  Collegiality and collaboration
A learning environment
§  An ordery atmosphere
§  An attractive working environment
§  Maximation of learning time
Learning
§  Academic emphasis
§  Focus on achievement
Purposeful teaching
§  High expectation all round
§  Communication expectations
§  Providing intellectual challenge
Positive reinforcement
§  Clear and fair discipline
§  Feedback
Monitoring progress
§  Monitoring pupil performance
§  Evaluating school performance
Pupil right and responsibility
§  Raising pupil self esteem
§  Position of responsibility
§  Control of work
Home/school partnership
§  Parental involvement in their childern’s learning
A learning organization
§  School based staff development
Diadopsi dari Morely & Rassool (1999:21)

            Berbveda dengan Pam Sammors, Bank Dunia (2000) mengidentifikasikan empat kelompok karakteristik sekolah efektif, yang ditinjau dari supporting inputs, enabling condition, school climate, dan teaching learning process.
a)      Supporting Inputs (input dukungan)
Karakteristik pertama ditinjau dari sudut input dukungan yaitu erangkat-perangkat yang turut menjelmakan sekolah efektif ditinjau dari dukungan terhadap sistem sekolah.
b)      Enabling Conditions (kondisi yang memungkinkan)
Yaitu kondisi yang membuat sekolah efektif itu mungkin akan terwujud dengan kondisi yang diciptakan oleh lingkungan atau sistem sekolah.
c)      School Climate (iklim sekolah)
Adalah indicator sekolah efektif yang menekankan pada keberadaan rasa menyenangkan dari suasana sekolah, bukan saja dari kondisi fisik, tetapi keseluruhan aspek internal organisasi.
d)      Teaching learning process (proses pengajaran guru)
Sekolah merupakan tempat belajar yang memberikan layanan pembelajaran yang bermutu melalui strategi pembelajaran yang bervariasi, penilaian yang kontinyu dengan follow up yang cepat dan tepat, mendorong partisipasi siswa dalam pembelajaran serta memperhatikan kehadiran siswa, pelaksanaan tugas-tugas siswa dan keberlanjutan tugas-tugasnya.



2.5  Kepemimpinan Sekolah Efektif
Kepemimpinan merupakan aspek penting dalam sistem sekolah. Kepemimpinan merupakan faktor penggerak organisasi melalui penanganan perubahan dan manajemen yang dilakukannya sehingga keberadaan pemimpin bukan hanya sebagai simbol yang ada  atau tidaknya tidak menjadi masalah tetapi keberadaannya memberi dampak positif bagi perkembangan organisasi. Terdapat 3 jenis kepemimpinan yang dipandang representatif bagi penyelenggaraan sekolah efektif, yaitu :
a.      Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang menekankan pada tugas yang diemban bawahannya. Kepemimpinan transaksional lebih ditekankan pada peranannya sebagai manajer karena ia sangat terlibatdalam aspek aspek prosedural manajerial


Tidak ada komentar:

Posting Komentar